Paket Wisata Jogja – Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, kecamatan Borobudur, kabupaten Magelang. Candi Borobudur salah satu bangunan candi Buddha di Indonesia memiliki banyak keistimewaan yang tidak dimiliki candi-candi Buddha lainnya, yaitu candi ini merupakan bangunan terbuka yang tidak mempunyai bagian atap, ruang atau bilik.
Namun demikian, secara konsep kosmologi Buddha, pembagian menjadi tiga secara vertikal masih dapat dijumpai yaitu adanya pembagian tingkat Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. Tingkat Kamadhatu dan Rupadhatu berdenah bujursangkar, sedangkan bagian Arupadhatu berdenah lingkaran.
Secara filosifis Candi Borobudur dibagi menjadi 3 tingkatan:
(1) Bagian kaki (tingkat kamadhatu) mewakili dunia bawah menggambarkan perilaku manusia yang masih terikat oleh nafsu duniawi. Di tingkat memuat 160 panil relief cerita mahakarmawibhangga yang menceritakan hukum sebab dan akibat atau dunia samsara.
(2) Bagian badan/tubuh (tingkat rupadhatu) mewakili dunia antara, menggambarkan perilaku manusia yang sudah mulai meninggalkan keinginan duniawi, akan tetapi masih terikat oleh hal-hal keduniawian.
Pada tingkatan ini terdiri dari 5 tingkat dan memuat 1300 relief cerita dan 1212 panil relief dekoratif. Lorong 1 dinding larik atas terdapat 120 panil relief Lalitavistara yang bercerita tentang kehidupan Sang Budda, diawali ketika para dewa di surga Thusita mengabulkan permohonan Boddisatva untuk turun ke dunia menjelma menjadi manusia bernama Sidharta.
Melalui pengembaraan yang panjang akhirnya beliau mendapat pencerahan sejati dan menjadi Buddha di kota Benares pada bulan Waicak dan menyampaikan ajarannya. Pada larik bawah memuat 120 panil relief Manohara dan Avadana yang menceritakan mengenai pengembaraan Pangeran Sudana, sedangkan pada pagarlangkan atas memuat 372 panil relief jataka dan pada larik bawah memuat 372 panil relief jatakamala.
Relief tersebut menceritakan tentang reinkarnasi sang Buddha sebelum dilahirkan ke dunia dengan menjelma menjadi binatang berhati luhur. Lorong 2 dinding memuat 128 panil relief Gandawyuha menceritakan tentang pengembaraan seorang pedagang Sudhana untuk mencari kebijaksanaan.
Pada pagar langkan memuat 100 panil relief jataka/avadana yang menceritakan kelanjutan dari pengembaraan pedagang Sudhana dalam mencari kebijaksanaan. Lorong 3 dinding memuat 88 panil relief Gandawyuha mengisahkan Bodhisatva kelanjutan dari relief dinding lorong 2, sedang pada pagarlangkan memuat 88 panil relief Gandawyuha yang mengisahkan Bodhisatva Maitreya sebagai calon Budha yang akan datang, pada relief ditandai dengan adanya stupa kecil pada kepalanya.
Lorong 4 dinding memuat 72 panil relief Gandawyuha yang mengisahkan sumpah Sudhanakumara untuk mengikuti Bodhisatva (Samantabadra ?) sebagai teladan.
Bodhisatva ini dianggap sebagai calon Buddha yang terakhir di masa datang. Pada pagarlangkan terdapat 72 panil Gandawyuha yang mengisahkan riwayat Bodhisatva Maitreya dan beberapa relief yang belum diketahui.
Selain itu, terdapat 432 arca Buddha yang diletakkan di dalam relung mengelilingi candi yaitu arca Aksobhya terletak di sisi timur dengan sikap Bhumi sparsamudra, arca Ratnasambhawa terletak di sisi selatan dengan sikap Waramudra, arca Amitabha terletak di sisi barat dengan sikap Dhyanamudra, arca Amoghasidha terletak di sisi utara dengan sikap Abhayamudra, dan arca Wairocana terletak di pagar langkan V dengan sikap Witarkamudra.
(3) Bagian atap/puncak (tingkat arupadhatu) mewakili dunia atas menggambarkan perilaku manusia yang sudah terbebas dari hal-hal keduniawian. Bagian terdiri atas 3 teras melingkar yang memuat 72 buah stupa dengan patung Budha di dalamnya dan stupa induk sebagai pusatnya yang menggambarkan dunia tanpa bentuk dan rupa. Di dalam 72 stupa terdapat arca Buddha yang memiliki sikap tangan Dharmacakramudra