Panduan Sukses FGD, Supaya Bisa lolos Tingkatan Penyeleksian by Galuh SaraswatiJanuari 12, 2022Januari 10, 2022 Sebagian dari kalian pernah turut serta sebagai simpatisan dalam Konsentrasi Grup Discussion (FGD) atau bahkan juga sekarang ini sedang menyiapkannya. FGD kerap dilaksanakan saat proses penyeleksian seperti penyeleksian kerja, beasiswa, kuliah dan sebagainya kerap memakai konsentrasi grup discussion. Tetapi sayang, banyak yang belum memahami berkenaan FGD dan panduan supaya sukses melaluinya.
Panduan Sukses FGD, Supaya Bisa lolos Tingkatan Penyeleksian
Test FGD dipakai sebagai asesmen untuk ketahui langkah berpikiran dan sikap. Saat proses FGD, asesor dapat menyaksikan sudut pandang dan sikap peserta secara dalam.
Table of Contents
– Pemahaman FGD
– Ketidaksamaan FGD dan LGD
– Panduan Sukses FGD
– 1. Berikan gagasan pada awal dan akhir
– 2. Atur kalimat yang terang
– 3 . Maka peserta yang aktif
– 4. Menyangkal opini dengan asertif
– 5. Lihat norma
– 6. Dalami Materi
Pemahaman FGD
FGD (Konsentrasi Grup Discussion) ialah test yang mempunyai tujuan untuk ungkap keadaan intern simpatisan berbentuk pemahaman, penilaian dan skema berpikiran. Umumnya, jumlah simpatisan FGD sejumlah 6-12 orang yang tidak sama-sama mengenal.
Menurut Goldman (1962) FGD mempunyai karakter seperti berikut:
– Konsentrasi: ada dasar ulasan khusus yang ditelaah. Rumor yang diulas detil
– Grup: dilaksanakan oleh beberapa inidvidu yang berhubungan karena ada topik tertentu
– Depth: penelusuran info secara dalam yang bisa diketemukan dengan hubungan antara peserta
– Interviu: ada moderator yang arahkan peserta untuk berunding
Test FGD bisa dilaksanakan untuk kebutuhan riset dan penyeleksian. Baik riset akademis atau riset sebuah produk atau jasa. Dan contoh penyeleksian yakni penyeleksian kerja, beasiswa, kuliah dan sebagainya. Umumnya peserta FGD ialah calon pegawai yang sudah lewat tingkatan psikotes.
Ketidaksamaan FGD dan LGD
Selainnya FGD, ada sistem asesmen yang sama tetapi berlainan yakni LGD (Leaderless Grup Discussion). Ke-2 nya sebagai test psikologi yang biasa dipakai dalam penyeleksian tugas untuk masuk perusahaan.
Ketidaksamaan LGD dengan FGD berada pada arah. FGD konsentrasi cari info sebuah topik atau rumor detil, dan LGD mempunyai tujuan untuk menyaksikan kekuatan pimpin. Pada LGD, proses dialog tidak dibantu oleh moderator, tetapi diinisiasi oleh peserta.
Seringkali ada banyak penyeleksian yang menyatukan di antara LGD dan FGD. Dialog tidak dibantu oleh moderator tetapi faktor penilaian berbentuk kepimpinan dan langkah berpikiran.
Panduan Sukses FGD
Supaya bisa lolos tingkatan FGD, lihat panduan berikut ini:
1. Berikan gagasan pada awal dan akhir
Ada sebuah ide evaluasi namanya primacy dan recency. Pada proses belajar, seorang semakin lebih gampang ingat hal pertama dan paling akhir. Ini dapat diterapkan dalamFocus Grup Discussion.
Arah FGD yakni mendapat info secara dalam. Maknanya peserta disuruh untuk memberi penilaian dan respon pada sebuah kasus. Diupayakan simpatisan memberi gagasan yang berkilau dan menarik. Langkah supaya peserta lain memerhatikan penilaian kalian yakni dengan sampaikan respon diakhir.
2. Atur kalimat yang terang
Sampaikan opini harus secara jelas supaya dimengerti oleh moderator dan simpatisan lain. Pakai bahasa yang simpel dan istilah yang gampang dipahami. Orang yang pintar ialah orang dapat menerangkan hal sulit jadi lebih gampang dimengerti.
Panduan supaya kalimat tersusun yang rapi pakai ide SPOK (subyek predikat object info). Lantas, beri sebuah contoh atau analogi supaya moderator dan peserta lain gampang tangkap tujuan kamu.
3 . Maka peserta yang aktif
Sikap dan langkah berpikiran akan kelihatan bila aktif berunding sepanjang test FGD. Tidak selama-lamanya diam ialah emas. Aktif memiliki arti memberi gagasan, saran, respon dan sebagainya. Pastikanlah kamu bukan hanya menyetujui opini peserta lain atau terlampau ikuti jalur dialog.
Jika dalam barisan masih kelihatan pasif, coba lah untuk ide dengan sampaikan opini pertama kalinya dan jawab pertanyaan yang dikatakan oleh moderator.
4. Menyangkal opini dengan asertif
Komunikasi asertif yakni sampaikan pesan secara jelas dan pas tanpa sakiti hati seseorang. Pada proses dialog sering ada ketidaksamaan opini. Jika berlainan argument tak perlu memberi respon dengan kemarahan dan serang.
Berikut contoh pengutaraan opini di FGD:
“Gagasan kamu bagus, tetapi bagaimana jika……”
“Gagasan kamu menarik, akan lebih bagus kembali jika….”
Beri animo lebih dulu supaya simpatisan berasa dipandang. Lantas, berikan saran gagasan atau idemu. Janganlah sampai memberi opini dengan emosional lalu terjerat dalam diskusi kusir.
5. Lihat norma
Walau arah khusus asesmen FGD untuk cari info tetapi tidak berarti lupakan sikap dan sikap. Norma saat berunding penting diingat supaya FGD jalan secara lancar.
Bicara seperlunya dan tidak boleh terlampau menguasai. Beri peluang ke orang lain untuk sampaikan opini.
Dengar penilaian simpatisan sampai akhir. Tidak boleh menggunting perbincangan karena ini terhitung sikap tidak santun.
6. Dalami Materi
Pada seringkali peluang seringkali saat sebelum hari H peserta dikasih tahu mengenai topik FGD. Ini sebagai kesempatan yang besar supaya sukses melalui FGD.
Pakai peluang itu untuk membaca materi sebanyak-banyaknya seperti cari data terbaru, informasi atau riset. Disamping itu buat lah catatan dengan membuat beberapa poin penting. Karena itu, ketikaFocus Grup Discussion juga dapat memberi opini yang berbasiskan data hingga dapat terbebas dari diskusi kusir.
Nach itu tadi pemahaman dan panduan sukses supaya bisa lolos FGD. Mudah-mudahan dengan membaca artikel ini kalian dapat sukses dan melalui tingkatan ini.
kunjungi juga terapi psikologi di jogja