Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam memuji PDI Perjuangan yang dengan cepat melantik Said sebagai Plt Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur (PDIP Jatim). Menurutnya, keputusan tersebut merupakan langkah yang tepat.
Diketahui, Mohammad Haji Said Abdullah telah resmi dilantik sebagai Plt DPD PDI Perjuangan Jawa Timur oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Ia menggantikan Kusnadi yang mengundurkan diri.
Said Abdullah tidak sendirian memimpin DPD PDI Perjuangan Jatim, melainkan akan didampingi mantan Bupati Ngawi Budi Sulistyono atau Kanang sebagai Direktur Utama (Plh) harian selama dua periode. Penunjukan Said Abdullah dan Kanang tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 283/KPTS/DPP/II/2023 yang mulai berlaku pada 3 Februari 2023.
“Saya kira ini langkah progresif. Gerakan dan langkah cepat DPP PDI Perjuangan sangat tepat sehingga partai bisa fokus memenangkan Jatim sebagai geopolitik yang harus dimenangkan,” kata Surokim dalam keterangan tertulis, Senin (6/6). .kata dalam. /2/2023).
Ia mengatakan, Syed Abdullah dinilai sebagai negarawan senior dengan prestasi dan kinerja yang terukur. Selain itu, sebagai Ketua Badan Anggaran DPRK, ia dikenal sebagai sosok yang kerap memperjuangkan politik anggaran kerakyatan di DPRK RI. Dengan, antara lain, memperkuat program perlindungan sosial selama pandemi COVID-19. Program-program tersebut terbukti mampu menopang perekonomian rakyat dalam keadaan sulit.
Said Abdullah diketahui telah menjadi anggota DPR RI sejak tahun 2004. Sejak itu, secara berkala politikus kelahiran 22 Oktober 1962 ini berulang kali terpilih menjadi anggota DPR RI hingga tahun 2024. Hal itu dianggap sebagai bukti. kinerja dapat menjawab kepercayaan pemilih di daerah pemilihannya, Madura. Terpilihnya dia di dapil Madura didukung oleh banyaknya suara rakyat yang konsisten di atas 100.000.
Mengawali karir di DPR RI, Said duduk di panitia yang membidangi urusan agama dan sosial. Latar belakangnya sebagai santri dan pergaulannya yang luas dengan kalangan kiai dan habaib menjadi dasar penugasannya ke panitia oleh Fraksi PDI Perjuangan DPR. Selain itu, untuk periode 2019-2024, Saeed ditugaskan di Komite ke-11 Republik Demokratik Rakyat Korea yang membidangi keuangan, perbankan, dan perencanaan pembangunan nasional.
Baca Juga : Jasa Pembuatan PT
Pemindahan itu untuk memenuhi penugasan baru partai kepada Syed Abdullah. Ia diangkat sebagai ketua badan anggaran atau banggar periode 2019-2024. Sebelum menjadi Ketua Banggar DPR, Said Abdullah merupakan Wakil Ketua Banggar periode 2014-2019.
Ia dititipkan Fraksi PDI Perjuangan DPR sebagai juru kunci badan anggaran DPR untuk memastikan program-program kemasyarakatan yang menjadi ciri khas PDI Perjuangan didukung oleh APBN.
Kiprahnya di partai politik sejak era PDI yang dimulai tahun 80-an. Memulai debutnya di PDI mulai dari partai, ia pernah menjadi ketua DPC Banteng Muda Indonesia Kabupaten Sumenep tahun 1982-1985. Ia kemudian menjadi Sekretaris DPC PDI Sumenep tahun 1983-1988, Wakil Ketua DPC PDI Sumenep tahun 1988-1992 dan Ketua DPC Dewan Muslim Indonesia Sumenep tahun 1984.
Ketika Kongres PDI 1996 digelar di Medan yang dikenal dengan Kongres Medan, Syed setia mengikuti jalan politik Megawati. Ia menolak Surjadi, yang menggantikan Megawati sebagai ketua PDI dengan dukungan Presiden Soeharto. Ia menegaskan kesetiaannya kepada Megawati dengan memilih menghadiri Kongres V PDI di Bali dan mengukuhkan kepemimpinan Megawati sebagai Ketua Umum PD periode 1998-2003. Agar bisa mencalonkan diri dalam pemilihan umum 1999, Megawati mengubah nama PDI menjadi PDI Perjuangan.