5 Peluang Usaha Buat Mahasiswa di Masa Pandemi

Peluang usaha buat mahasiswa di masa internet seperti saat ini justru membawa berkah tersendiri. Tak terkecuali di saat pandemi. Pasalnya transaksi online semakin meningkat, seiring dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, mau tidak mau hanya internet yang bisa dijadikan sebagai media untuk mendatangkan keuntungan.

Mumpung ada banyak pinjol cepat cair dan mudah yang membidik UMKM, ada beberapa pelung yang masih cukup menjanjikan lho. Peluang bisnis ini bahkan bisa dilakukan oleh mahasiswa yang sudah memasuki semester akhir atau berkutat dengan magang. 

Supaya ilmu yang didapatkan di bangku kuliah serta bisa langsung dipraktekkan, tidak ada salahnya mencoba salah satu peluang ini sebagai pembelajaran.  

1. Dropshipping tanpa perlu punya gudang

Ada banyak cerita sukses di masa pandemi dengan memanfaatkan sistem dropshipping. Kamu hanya perlu kemampuan dalam marketing dan beriklan. Sisanya adalah tetap komitmen dan terus menerus mencoba.

Menjadi dropshipper sama halnya dengan menjadi seorang reseller. Perbedaanya, dropshipper tidak perlu menyimpan barang seperti reseller. Jadi, ketika ada orderan, dropshipper bisa langsung memesan barang kepada seller. Seller inilah yang nantinya akan mengirimkan barang atas nama dropshipper tanpa diketahui konsumennya. 

Keuntungan dari dropshipper bisa bermacam-macam. Tergantung dari barang yang dijual dan seberapa besar margin keuntungan yang ingin didapatkan. Bisa mulai dari 10 persen sampai dengan 100 persen. Yang jelas barang yang dijual harus berkualitas serta mendapatkan jaminan dari seller atau distributornya langsung. 

Dropshipper bisa menggunakan marketplace seperti Lazada, Tokopedia atau Bukalapak. Untuk mencari sellernya bisa dari offline atau online seller yang memang membuka sistem dropshipping. Ada banyak pengusaha muda yang bermula dari seorang dropshipper.

2. Affiliate Marketing bisa modal seadanya

Affiliate marketing adalah salah satu peluang usaha memanfaatkan internet. Sudah ada banyak contoh sukses yang pada akhirnya malah membuat usaha sendiri. Affiliate marketing sama halnya dengan sistem referral. Jika ada transaksi dari channel yang digunakan, maka kamu akan mendapatkan komisi dari penjualan tersebut. 

Media affiliate marketing cukup banyak mulai dari blog, forum hingga Youtube. Nantinya, kamu hanya tinggal menaruh link affiliate supaya orang lain bisa melakukan transaksi lewat link yang dibagikan. 

Umumnya beberapa toko online membuka sistem affiliate marketing termasuk beberapa trainer online yang memanfaatkan affiliate marketing sebagai salah satu strategi meraup konsumen sebanyak-banyaknya lewat perpanjangan tangan orang lain. 

3. Blogging, salurkan bakat nulis jadi cuan

Blogging masih bisa diandalkan jika kamu mau konsisten menulis dan sabar untuk membangun sebuah blog dari nol. Dengan ketekunan dan konsistensi yang tinggi, keuntungan dari blogging bisa berbuah dalam waktu enam sampai dengan satu tahun asalkan menerapkan strategi SEO yang benar.

Dengan memilih topik yang tepat serta menjawab beberapa pertanyaan masyarakat umum, kamu sudah bisa meramu sebuah tulisan yang dapat dipublikasikan di blog kamu sendiri. Jika sudah cukup banyak pengunjungnya, barulah kamu bisa memasang iklan Adsense atau sejenisnya. Bahkan bisa langsung menawarkan kepada brand.

Beberapa blogger yang sukses bisa mendapatkan revenue dari blognya paling tidak antara Rp1.5 juta sampai dengan Rp10 juta per bulan. Blog juga bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan pasif bahkan modal untuk pensiun.

4. YouTuber, modal PD depan kamera

Selain blog, kini memang populer video review di Youtube. Ada banyak contoh sukses YouTuber yang mulai dengan modal terbatas bahkan menggunakan handphone jadul. Namun, lambat laun justru kini penghasilan dari iklan di YouTube sudah sangat menjanjikan. 

Selain bisa mendapatkan penghasilan dari iklan YouTube, kamu juga bisa mendapatkan tawaran-tawaran review yang harganya bisa kamu tentukan sendiri.

5. Trainer online

Jika kamu punya keahlian atau keterampilan tentang sesuatu hal, jangan ragu untuk membuatnya dalam bentuk silabus pembelajaran. Nantinya, kamu bisa mengajarkannya lewat platform online seperti udemy, atau sejenisnya. Ada banyak pelatihan online yang bisa kamu lakukan di masa pandemi. Contoh kecil misalnya pelatihan cara membuat pot hidroponik hingga cara berjualan di Tokopedia, dan lain-lainnya.

Untuk satu kali pembelajaran di beberapa platform pelatihan online rata-rata dibandrol antara Rp150 ribu sampai dengan Rp250 ribu. Jika pelatihan kamu menarik dan dibutuhkan oleh orang banyak, malah bisa menjadi passive income yang akan terus memberikan keuntungan selama dibutuhkan.

Intinya, peluang usaha cukup banyak dan terbuka lebar. Bahkan jika mau langsung terjun berdagang atau join usaha dengan teman yang sudah memulai lebih dulu pun tidak masalah. Apalagi modalnya kini bisa mengajukan lewat pinjol cepat cair dan mudah seperti Kredivo.

Modal yang diajukan bisa mulai dari Rp500 ribu sampai dengan di atas Rp1 juta. Kredivo bahkan bisa memberikan limit kredit sampai dengan Rp30 juta. Yang pasti, Kredivo sudah terdaftar dan memiliki izin operasional resmi dari Otoritas Jasa Keuangan. Jadi, akan mengurangi rasa khawatir di mana saat ini masih cukup banyak pinjol ilegal yang gencar juga melakukan berbagai penawaran.  

Untuk melakukan pendaftaran, kamu perlu memenuhi beberapa persyaratan berikut ini dulu:

  • Berstatus Warga Negara Indonesia (WNI).
  • Berusia antara 18 sampai 60 tahun.
  • Berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi, Cirebon, Balikpapan, Batam, Purwakarta, Padang, Pekanbaru, Manado, Samarinda, dan Kediri.
  • Berpenghasilan minimal Rp 3.000.000 per bulan.

Suku bunganya paling rendah di antara pinjaman online sejenis. Kredivo memberikan bunga 2,6% per bulan, dan flat. Semua biaya transparan dan dapat diakses lewat website atau aplikasi resminya yang dapat diunduh lewat Google Play Store maupun App Store dengan mudah.