Sebelum membahas lebih jauh mengenai ekonomi autarki, apakah Anda sudah mengetahui arti dari ekonomi itu sendiri? Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang membahas perihal interaksi kegiatan manusia dengan produksi, distribusi dan konsumsi. Sedangkan autarki adalah proses ekonomi perdagangan terbatas yang merupakan kebalikan dari proses liberal.
Mengenal Ekonomi Autarki
Ekonomi autarki merupakan salah satu proses perekonomian yang mewajibkan semua rakyatnya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Tapi, berasal dari kemandiriannya itu pemerintah berharap agar masing-masing individu memberikan sumbangsih pada keperluan perang. Salah satunya untuk kepentingan Perang Asia Timur Raya yang sebenarnya memerlukan dana cukup besar.
Pada proses perekonomian yang seperti ini, barang dan jasa hanya mampu diputar atau diolah didalam lingkup negara saja. Artinya, negara tersebut menutup diri dari dunia internasional sehingga jangkauannya tidak luas.
Tercatat dalam sejarah, pada jaman lampau terdapat kebijakan ekonomi autarki Jepang di Indonesia. Salah satunya adalah Jepang menuntut agar rakyat dan pemerintah untuk bisa memenuhi segala keperluan perang. Mereka berharap agar bahan mentah mampu dikumpulkan dengan cuma-cuma dengan kata lain tanpa adanya imbalan apapun. Hal ini tentu mengakibatkan Indonesia memperoleh pengaruh buruk dikarenakan mulai dirugikan.
Penerapan Sistem Ekonomi Autarki di Indonesia
Sebagai negara yang pernah mobilisasi proses ekonomi autarki di jaman pendudukan Jepang, Indonesia sebenarnya tidak sesuai menerapkan sistem ini. Karena, menjalin interaksi kerjasama yang baik dengan negara lain lebih untung dan penghasilan tidak hanya diurus sendiri oleh rakyat.
Melainkan, ada campur tangan dari pemerintah sehingga segala keperluan mampu terpenuhi. Dengan begitu negara Indonesia tidak bakal mengalami kemunduran.
Berikut 5 contoh autarki yang pernah dialami oleh Indonesia sehingga mengakibatkan tanah air sempat mengalami keterpurukan. Inilah sebagian pelaksanaan pada zaman pendudukan Jepang yang perlu Anda ketahui.
1. Berdampak Buruk Pada Kehidupan Rakyat
Seperti yang terjadi pada jaman kebijakan autarki Jepang di Indonesia, waktu itu kesejahteraan rakyat mengalami penurunan dan kuantitas kematian jadi tinggi. Bagaimana tidak? Ketika mereka mencari kebutuhannya sendiri hanya sebagian saja tapi perlu disetorkan kepada Jepang.
2. Segala Bentuk Kegiatan Perekonomian Hanya Ditujukan untuk Perang
Meskipun rakyat diberikan peluang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, tapi sebenarnya segala bentuk kegiatan ekonomi hanya untuk perang saja. Mulai dari hasil transaksi jual beli sampai ekonomi mikro maupun makro sehingga dampaknya melewatkan perdagangan internasional.
3. Sumber Daya Alam Hanya Diperuntukkan Pada Kebutuhan Perang
Semua hasil Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di Indonesia hanya sebagian kecil saja untuk keperluan rakyat. Bahkan lebih sering rakyat tidak mampu sama sekali memenuhi kebutuhannya dikarenakan semuanya perlu disetorkan kepada Jepang.
4. Pemerintah Memiliki Hak Penuh Merencanakan Sistem Ekonomi Negara
Segala bentuk perusahaan perlu diatur oleh negara, bermakna segala bentuk keperluan jadi tanggungan pemerintah. Mulai dari makanan, minuman, pendidikan sampai kesehatan.
5. Menutup Industri Hanya untuk Lingkup Domestik Saja
Negara sengaja tidak melaksanakan segala bentuk kerjasama atau perdagangan internasional dengan negara manapun. Semua yang ada di negara hanya diperuntukkan untuk keperluan rakyat dan perang saja.
Di Indonesia, pemerintah saat ini sedang berusaha untuk meningkatkan tingkat autarki ekonomi melalui berbagai kebijakan, seperti mempromosikan produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor. Namun, karena Indonesia adalah salah satu negara ekonomi terbesar di dunia, mempertahankan autarki ekonomi sepenuhnya sangat sulit. Oleh karena itu, pemerintah juga berfokus pada meningkatkan daya saing dan mempermudah perdagangan bebas dengan negara lain.