Ikut BPJS Kesehatan, Ikut Gotong Royong
Salah satu komitmen dari diselenggarakannya BPJS Kesehatan adalah kegotong-royongan. Setiap peserta menanggung bersama biaya jaminan sosial dengan membayarkan iuran sesuai dengan tingkat penghasilan yang dimiliki. Premi atau iuran yang dibayarkan sebetulnya relatif murah sekitar Rp 1.000–Rp 3.000 per hari. Oleh karena itu, jangan merasa rugi jika kita tidak sakit dan tidak dapat menggunakan sarana BPJS Kesehatan ini. Karena dengan menjadi peserta dan membayar iuran, kita ikut dan juga mendukung program pemerintah yang terkandung di Undang-undang No. 24 Tahun 2011 Pasal 3, yang berbunyi:
“Mewujudkan terselenggaranya dukungan jaminan kesehatan yang layak bagi tiap peserta dan/atau anggota keluarganya sebagai pemenuhan keperluan dasar hidup penduduk Indonesia.“
Bagi yang sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, ada bermacam layanan kesehatan yang dapat kita nikmati, salah satunya cek darah. Dalam artikel ini akan diulas apakah biaya cek darah ditanggung BPJS Kesehatan.
Cek Darah Menggunakan BPJS Kesehatan
Cek darah dan pemeriksaan laboratorium seringkali memerlukan biaya yang besar. Tapi jangan khawatir, BPJS Kesehatan bisa menanggung klaim atas biaya cek darah, jika sesuai dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan.
Jika Anda sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan dan memerlukan pemeriksaan laboratorium, Anda wajib mempersiapkan waktu untuk mengikuti beberapa langkah pemeriksaannya.
1. Pemeriksaan Laboratorium di Faskes Tingkat I
Setiap peserta BPJS Kesehatan wajib datang ke faskes tingkat pertama. Faskes tingkat pertama umumnya adalah puskesmas atau dokter jaga yang lokasinya berada di area tinggal Anda.
Dokter pada faskes tingkat I ini akan dilakukan pemeriksaan. Jika ditemukan indikasi bahwa Anda memerlukan pemeriksaan laboratorium, dokter akan memberikan rujukan. Rujukan dokter inilah yang menjadi basic BPJS Kesehatan menjamin biaya pengobatan Anda.
Pada faskes tingkat I, ada beberapa pelayanan cek darah yang bisa dimanfaatkan gratis dengan memakai BPJS Kesehatan. Pelayanan ini diberikan jika secara medis pasien terbukti perlu menjalani pemeriksaan darah sesuai rujukan dokter.
Berikut ini adalah jenis-jenis pemeriksaan laboratorium yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan:
- Cek darah sederhama seperti hemoglobin, leukosit, trombosit, hematokrit, eritrosit, laju endap darah, dan golongan darah.
- Cek urin simpel seperti PH, berat jenis, kejernihan, warna, leukosit, eritrosit.
- Cek Feses simpel seperti untuk mengetahui penyakit cacingan.
- Cek gula darah sewaktu.
Sementara itu, jika pemeriksaan laboratorium dilakukan atas dasar permohonan pasien, BPJS Kesehatan tidak dapat menanggung biayanya.
2. Pemeriksaan Laboratorium di Faskes Tingkat Lanjutan
Hasil pemeriksaan di faskes tingkat I, baik pemeriksaan dokter maupun laboratorium, akan menentukan apakah Anda perlu pemeriksaan medis ke faskes lanjutan. Pelayanan kesehatan faskes tingkat lanjut yang dimaksud adalah rumah sakit umum pemerintah dan swasta.
Faskes lanjutan yang dituju harus sesuai dengan rujukan dari dokter faskes tingkat pertama. Namun rujukan tersebut diberikan untuk ke poliklinik lebih dahulu, tidak langsung untuk laboratorium. Dokter spesialis di poliklinik akan melakukan pemeriksaan, kemudian memberikan rujukan cek darah atau lab yang dibutuhkan untuk mendiagnosa penyakit yang diderita pasien. Hampir semua jenis pemeriksaan lab yang berdasarkan rujukan dokter spesialis, bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Tips Menggunakan Fasilitas BPJS Kesehatan
Tidak sedikit peserta BPJS Kesehatan yang malas manfaatkan fasilitas kesehatan ini, sebab cenderung menghabiskan waktu dan tidak mau dipusingkan dengan bermacam-macam prosedur. Akhirnya, banyak yang memilih jalur umum dan membiayai sendiri pengobatannya.
Agar Anda bisa manfaatkan fasilitas BPJS Kesehatan dengan nyaman, berikut adalah tips yang bisa Anda ikuti:
1. Luangkan Waktu Khusus
Pengobatan dengan jalur BPJS Kesehatan seringkali memakan waktu lama, sebab banyaknya antrian pasien dan prosedur yang harus dijalani. Ada kalanya Anda harus bolak-balik rumah sakit karena mengikuti jadwal kontrol dokter maupun lab.
Sebagai contoh, hari ini Anda pergi ke rumah sakit A untuk konsultasi dengan dokter spesialis. Kemudian dokter memberikan rujukan untuk USG dan cek darah. Jadwal untuk USG dan cek darah tersebut bisa jadi tidak di hari yang sama, tergantung dari banyaknya antrian pasien.
Maka dari itu, kalau ingin manfaatkan fasilitas ini, Anda harus menyempatkan waktu khusus untuk menunggu. Jika Anda bersabar dan mengikuti tiap proses yang harus dilalui, BPJS Kesehatan ini akan sangat berguna sebab bakal membantu pengobatan yang sangat mahal.
2. Siapkan Dokumen Dengan Lengkap
Agar tidak harus bolak-balik ke rumah, Anda perlu mengetahui dokumen apa saja yang harus dibawa untuk mengurus administrasi BPJS Kesehatan.
Berikut adalah dokumen yang harus dibawa:
- Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
- Fotokopi KTP
- Kartu BPJS Kesehatan Asli dan Fotokopi
- Surat Rujukan Dokter Faskes I
Jika Anda sudah melakukan kontrol seperti cek darah, kontrol laboratorium, rontgen, dan USG, jangan lupa untuk membawa hasil pemeriksaannya tiap kali Anda melakukan konsultasi dengan dokter spesialis yang mengatasi penyakit Anda. Menyiapkan kelengkapan dokumen akan mempermudah proses berobat dengan BPJS Kesehatan dan memaksimalkan manfaatnya.